Postnewstime | Jakarta,- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menghadiri rapat terbatas virtual terkait Strategi Percepatan Penurunan Stunting, Selasa (11/1/2022).
Berdasarkan catatan Bappenas, dalam 8 tahun terakhir, angka stunting mengalami penurunan secara konsisten. Pada tahun 2019 hingga 2021, angka stunting menurun sebesar 3,3% atau rata-rata sebesar 1,6% per tahun.
Dalam kesempatan itu, Menteri menyampaikan 6 usulan dalam penguatan percepatan penurunan stunting pada tahun 2022.
Pertama, perluasan pendanaan anggaran, meliputi pendanaan pada Rencana Kerja (Renja) Kementerian/Lembaga, pendanaan kabupaten/kota lokasi khusus stunting pada rencana kerja, serta pendanaan anggaran stunting di kabupaten/kota dan desa.
Kedua, perhatian khusus pada 6 provinsi dengan balita stunting tinggi untuk menambah daya ungkit pada tingkat nasional. Ketiga, mekanisme dan pembagian kerja lapangan yang jelas antara tim percepatan penurunan stunting.
Keempat, digitalisasi pelayanan gizi misalnya buku kesehatan ibu dan anak digital, pencatatan posyandu digital, register imunisasi dan simplifikasi sistem informasi.
Kelima, setiap Kementerian/Lembaga agar mencapai target cakupan indikator stunting sesuai Perpres No.72/2021. Keenam, penguatan pemantauan dan evaluasi melalui pengembangan Satu Data Stunting Indonesia.
Bekaitan dengan percepatan penurunan stunting, berdasarkan Perpres No.72/2021 Bappenas memiliki tugas untuk mengembangkan sisten data terpadu dan mengembangkan sistem pengelolaan pengetahuan.
Usman/Haryo/Hms